Ilustrasi dari Inet
Allah Ta’ala berfirman tentang salah
satu sifat orang-orang muttaqin (yang artinya): “Dan di akhir-akhir
malam, mereka selalu beristighfar memohon ampun (kepada Allah)” (QS.
Adz-Dzaariyaat: 18).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Rabb kita Allah Tabaraka wa Ta’ala selalu turun (dengan sifat dan cara
yang sesuai dengan keagungan-Nya) ke langit terendah pada setiap malam
ketika tinggal sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman: Siapa yang
berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan
Aku beri. Dan siapa yang beristighfar memohon ampun kepada-Ku, akan Aku
ampunkan” (HR. Muttafaq ‘alaih dari sahabat Abu Hurairah ra.).
Selanjutnya, kisah ini bersumber dari
Ustadz Muhammad Al-Mukhtar Al-Syinqithi. Ada seorang laki-laki yang
mengalami masalah dengan bidang pekerjaan dan status kepegawaiannya.
Dimana karena demikian tidak cocoknya bidang pekerjaan dan posisi yang
diberikan kepadanya, sampai-sampai hal itu membuatnya begitu terbebani
dan tertekan. Dan saat ditaqdirkan berjumpa dengan Ustadz Muhammad
Al-Mukhtar, tekanan batin dan kegalauan hati yang dirasakannya akibat
hal itu, sudah benar-benar sampai puncaknya. Ia mengatakan, butuh
seseorang yang memiliki akses dan pengaruh terhadap pemegang kewenangan
dalam penempatan pegawai.
Ia bertanya kepada Ustadz Al-Mukhtar:
apakah Ustadz sempat melihat dan bertemu dengan si fulan (seseorang yang
diharap bisa membantunya)? Ustadz Muhammad menjawab: Tidak, aku tidak
melihatnya dan belum bertemu dengannya. Lalu Ustadz Muhammad Al-Mukhtar
bertanya balik: apakah masalahmu sudah kelar? Ia menjawab: sampai
sekarang masih belum, Ustadz. Justru itu saya sangat butuh bantuan
seorang berpengaruh dalam hal ini. Selanjutnya Ustadz Al-Mukhtar
berkata: sebenarnya ada yang bisa menuntaskan masalahmu dan
menghilangkan kegundahanmu!
Si lelaki itupun penasaran dan bertanya:
Apakah dia bisa memberi pengaruh terhadap pejabat pemegang kewenangan
kepegawaian? Ya, sangat berpengaruh, jawab Ustadz Muhammad. Si lelaki
bertanya lagi: apakah Ustadz mengenalnya dan bisa berbicara dengannya
tentang masalah saya? Ya, tentu, dan bahkan engkaupun bisa berbicara
langsung dengannya! Tapi sebaiknya Ustadz saja yang berbicara dan
menyampaikan kepada beliau, semoga Allah memberi balasan sebaik-baiknya
kepada Ustadz, timpal lelaki itu. Tapi siapa sebenarnya beliau ini?,
tanyanya lagi dengan penuh rasa penasaran. Dan Ustadz Al-Mukhtar pun
akhirnya menjawab: Dia, tiada lain, adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala!
Nah, saat tahu bahwa, yang disebut oleh
Ustadz Muhammad adalah nama Allah, justru tampak sikap keraguan dalam
dirinya. Karena ia memang tidak menduga sama sekali sebelumnya bahwa,
yang dimaksud beliau adalah Allah. Ustadz Al-Mukhtar lalu berujar: Wahai
Saudaraku, ittaqillah! (sadar dan bertaqwalah kepada Allah!) Andai aku
sebut nama seseorang diantara manusia (yang engkau harap bisa
membantumu), mungkin engkau akan bersemangat dan langsung mengajak
bergegas untuk menemuinya! Tapi begitu nama Allah yang aku sebutkan,
mengapa engkau justru tampak bimbang dan ragu? Ya berarti engkau belum
cukup mengenal Allah! Apakah engkau sudah mencoba doa pada sepertiga
malam akhir?
Setelah itu keduanya lalu berpisah. Dan
sepekan kemudian, saat ditaqdirkan bertemu kembali, Ustadz Muhammad
mendapati lelaki tersebut dengan wajah yang berseri-seri. Dan iapun
bercerita: Sungguh heran, setelah berpisah dengan Ustadz sepekan lalu
itu, dengan taufiq Allah tiba-tiba saya jadi mudah sekali bangun malam,
seakan-akan ada seseorang yang membangunkanku. Sehingga dengan kehendak
Allah, akupun bisa shalat malam, lalu berdoa dan bermunajat kepada Allah
pada malam itu di sepertiga malam terakhir-nya, sekuat-kuatnya dan
sekhusyuk-khusyuknya.
Dan pada pagi harinya, saat berangkat
menuju tempat kerja, dengan kehendak Allah tiba-tiba aku mengubah arah
dan mengambil jalan lain, yang membuatku melewati sebuah instansi. Lalu
akupun turun dan bertanya tentang kepala kantor instansi tersebut.
Ternyata beliau menyambutku dengan sangat baik. Dan ketika kuceritakan
kepada beliau tentang masalahku, secara tak kuduga sama sekali tiba-tiba
beliau berkata: Dimana Anda selama ini? Sungguh kami sangat membutuhkan
potensi dan keahlian seperti yang Anda miliki ini. Lalu beliaupun
langsung memberiku dua pilihan tugas dan kedudukan (yang sesuai dengan
bidang dan kecenderunganku), dimana semula aku hanya mengangankan posisi
yang lebih rendah dari keduanya!
Subhanallah! Sungguh benar-benar cespleng barokah doa dan munajat pada sepertiga malam akhir!
Oleh:Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar